Good Karma Land. Kumpul - Kumpul Ride.
BAHASA INDONESIA by Geri
Di pertengahan bulan Februari, dan musim hujan yang biasanya tiba pada bulan November sepertinya datang terlambat, membasahi pagi Minggu ini. Teman-teman kami mulai datang sejak pukul delapan dengan beragam koleksi sepeda motor kesayangan mereka. Area parkir depan Deus Temple penuh sesak dengan berbagai jenis sepeda motor, mulai dari gorilla bikes, cubs, custom choppers, vintage trails, cafe racers, hingga sejumlah sepeda motor petualangan yang lebih modern.
Ketika kami mengirim undangan, kami tidak menyangka akan mendapatkan kerumunan begitu besar, lebih dari 150 orang menghindari pagi yang gelap dengan guyuran hujan dan bahkan banjir di beberapa bagian Denpasar ke arah Deus Temple. Hal ini mengungkapkan seberapa besar ketabahan dan antusiasme komunitas motor Bali. Wajah-wajah baru bergaul dengan teman-teman lama, percakapan memenuhi teras hingga berisik dengan tawa dan senyuman. Senang melihat banyaknya anggota tim internal kami yang hadir. Chef Eko dan timnya menyambut semua orang dengan kopi lezat dan sarapan lokal yang mereka persiapkan, semua itu meningkatkan semangat kami di pagi yang mendung ini.
Kami berangkat pukul sepuluh pagi ketika Geri & Dede memulai acara, mereka menjelaskan perjalanan dalam briefing mereka, memberikan gambaran umum tentang perjalanan yang dimaksud. Kemudian dengan panggilan bersama tepatnya pukul sepuluh pagi, kami bergegas menuju sepeda motor kami untuk melakukan perjalanan motor yang kami sebut sebagai Kumpul Kumpul Ride yang keempat.
Kami meninggalkan Canggu, menyeberangi Jalan Raya, dan melalui jalan-jalan Bali yang sepi namun tetap indah. Rute kami melalui persawahan, desa-desa kecil, dan beberapa jalan aspal yang indah, meskipun terkadang dihiasi dengan lubang-lubang, karena pada akhirnya ini adalah Bali. Akhirnya kami tiba di tempat istirahat pertama kami di Monumen Pahlawan Margarana, kebanggaan masyarakat Tabanan, di mana kami telah merencanakan istirahat untuk minum kopi.
Kami semua meneguk kopi Deus Cold Pressed atau air mineral, sebelum kembali menaiki sepeda motor untuk melanjutkan perjalanan kami melalui jalan-jalan belakang Bali yang kini telah menjadi jalanan pedesaan. Di sebelah kiri kami, dan terkadang di depan, adalah pemandangan Gunung Batukaru dan bukit-bukit di sekitarnya. Menuju desa-desa kecil, kami menurunkan suara knalpot kolektif kami sebagai tanda penghormatan kepada penduduk desa yang sedang beraktivitas di jalan dalam kehidupan sehari-hari mereka dan selalu menyambut kami dengan hangat dengan melambaikan tangan. Namun, bukan berarti tidak ada yang tergoda untuk sesekali melakukan wheelie atau tailspin di tanah pinggir jalan.
Kami berkelok-kelok melalui pedesaan selama lebih dari enam puluh kilometer hingga kami tiba di tujuan akhir kami, Good Karma Land. Dimiliki oleh teman keluarga kami, Jik Toled, dimana beberapa waktu lalu dia pindah kembali dari kesibukan ke desanya dan menggabungkan sumber daya keluarganya dan warga setempat lainnya untuk menciptakan apa yang hanya bisa dijelaskan sebagai tujuan pariwisata alam. Kami juga harus menyebutkan bahwa dia adalah pendiri salah satu komunitas sepeda motor 2-tak di Bali " 2tak Menolak Punah". Kami mengelilingi semua sepeda motor kami, melepaskan helm dan jaket kami yang berkeringat sebelum turun ke lembah sungai yang sangat indah di mana kami disambut dengan makan siang tradisional, semuanya diatur di tengah keindahan alam sungai dan sawah. Anda tidak bisa tidak membiarkan semuanya mengalir di atas Anda setelah beberapa jam di atas kursi, membawa perasaan mendalam yang damai.
Tapi kami tidak membiarkan siapapun terlalu nyaman setelah kami menyajikan beberapa bir Island Brewing Light Lagers, yang ideal untuk membuat senyum di wajah, kami meningkatkan kembali kegembiraan dengan beberapa permainan membangun tim. Permainan-permainan itu memecah batas-batas antara berbagai komunitas, mencampur aduk mereka hingga akhirnya kita menjadi satu kesatuan besar. Tidak bisa ada permainan tanpa hadiah dan ada pemenang di antara pesaing yang akhirnya menjadi pemilik baru Deus tees, moto jerseys, dan Kumpul Kumpul Bandana yang kami buat spesial sebagai kenang-kenangan.
Tidak ada kata lain yang perlu diucapkan di sini selain mengucapkan terima kasih kepada semua teman kami yang berpartisipasi dalam Kumpul Kumpul Ride kali ini. Untuk mereka dan bagi Anda yang tidak hadir, kami berharap dapat bertemu semua orang di acara berikutnya, di mana kami akan menjelajahi rute-rute yang lebih indah dan menarik.
Terima kasih sebesar - besarnya kepada semua teman kami di Island Brewing, Good Karma Land, dan tentu saja semua komunitas dan individu yang gigih menghadapi cuaca yang tidak menentu untuk hadir pada hari itu;
Tasik Adventure, Monkey Brothers, Kuman Adventure, Dewata Rockers, Rotten Road, Rider Sing Mebekel, Batas Kota, Kobra Slebor, Ride and Chill Adv, Afternoon Cruisin, Excel Turbin, Vandal Chopper, HMT Bali, British Style Motorcycle, 2Tak Menolak Punah
ENGLISH by Ano
It’s the middle of February, and the wet season which normally lands in November seems to have arrived more than a little late, soaking this Sunday morning. Our friends have slowly been arriving since eight on an incredibly diverse assortment of what is, their beloved motorcycles. The front carpark of the Deus Temple is crammed with gorilla bikes, cubs, custom choppers, vintage trails, cafe racers, sublime classic originals as well as a slew of more modern adventure bikes.
When we sent out the invitations we didn't expect we’d realise such a massive crowd, over 150 people dodged the dark foreboding morning with her rain squalls and even flooding in parts of Denpasar to get here. It speaks volumes about the tenacity and enthusiasm of the Bali riding communities. New faces mingle with old friends, conversations fill the veranda to a loud din punctuated with laughter and smiles. It’s great to see that a big contingent of our own internal team is also present. Chef Eko and his team welcomed everyone with delicious coffees and a local breakfast they prepared all of which boosts our spirits on this overcast morning.
We were heading towards ten am when Geri & Dede called things to order, they outlined the ride in their briefing, giving everyone an overview of the intended journey. Then with a collective call and as it turned out, at exactly ten am, we surged towards our bikes for what we call the Fourth Kumpul Kumpul Ride, the Gathering Ride.
We headed out of Canggu, crossed the Jalan Raya and made our way through to the less congested and still beautiful roads of Bali, our route took in rice paddies, small villages, and some fine twisted asphalt, albeit sprinkled with potholes, it is after all Bali, finally leading us to our first stop where they’d planed a coffee break, at the Margarana Heroes Monument, the pride of the people of Tabanan.
We all downed either Deus Cold Pressed Coffee’s or waters, before resaddling up to continue our journey through what had now become the very back roads of Bali. To our left, and sometimes in front was the view of Mount Batukaru and the adjacent hills. Heading into the smaller villages, we throttled down our collective exhaust sound in respect to the villagers who were out on the road going about their daily business and who always welcomed us so warmly with a wave. That’s not to say that every now and then there were the odd few who were tempted to do a wheelie or tailspin in the curbside dirt.
We zigged and zagged through the countryside for over sixty clicks until we arrived at our final destination, Good Karma Land. Owned by Deus family friend, Jik Toled. A while ago he moved back from the hustle and bustle to his village and pooled resources with his family and the other locals to create what can only be described as a natural tourism destination. We should also mention he’s the founder of one of Bali’s 2-stroke motorcycle communities "Menolak Punah". We circled up all our bikes, pulled off our sweaty helmets and jackets before wandering down into the sublime river valley where we were greeted with a traditional lunch, all set amongst the natural beauty of the river and rice fields. You couldn’t help but let it all wash over you after a few hours in the seat, bringing a sense of peaceful content.
But we weren’t letting anyone get too comfortable and after we brought out some Island Brewing Light Lagers, which are ideal for putting a smile on the dial, we ramped the excitement back up with some team building games. The games broke the boundaries of the various communities mixing them up until we were just one big one. You can’t have games without prizes and there were winners amongst the competitors who ended up being the new owners of Deus tees, moto jerseys and commemorative Kumpul Kumpul Bandana we’d made special.
There are no other words that need to be said here other than to say thank you to all our friends who participated in this Kumpul Kumpul Ride. To them and those of you who weren’t there, we hope to meet everyone at the next one, where we take on even more beautiful and interesting routes.
Massive thanks to all our friends at Island Brewing, Good Karma Land and of course all the different communities and individuals who persevered with the dodgy weather to be there on the day;
Tasik Adventure, Monkey Brothers, Kuman Adventure, Dewata Rockers, Rotten Road, Rider Sing Mebekel, Batas Kota, Kobra Slebor, Ride and Chill Adv, Afternoon Cruisin, Excel Turbin, Vandal Chopper, HMT Bali, British Style Motorcycle, 2Tak Menolak Punah